HET Telah Ditetapkan Pemerintah, Lantas Apa Perbedaan Beras Premium dan Beras Medium ?

selingkarwilis.com – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras pada Rabu (15/3/2023).

HET yang diberlakukan berdasarkan zonasi. Pertama, untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Untuk zona kedua meliputi Sumatera selain lampung dan Sumetara selatan, NTT, Kalimantan. Zona ketiga terdiri dari Maluku dan Papua.

HET itu berlaku untuk beras medium dan Beras Premium. Apa perbedaannya?.

Dilansir dari pertanian.go.id, perbedaan dua jenis itu pada kualitas tampilan beras (utuh dan patah), derajat sosoh, keberadaan cemaran, seperti butir merah, butir kuning, dan benda asing lainnya.

Baca Juga: Harga Resmi Eceran Tertinggi Beras Medium dan Premium Sesuai Pembagian Zona

Laman resmi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur menjelaskan bahwa kategori premium, di antaranya derajat sosoh mencapai 100 persen.

Derajat sosoh merupakan tingkat terlepasnya aleuron (kulit ari) yang melapisi biji beras.

Selain itu, tingkat kadar air maksimal 14 persen. Kadar air ini ditentukan dari jumlah kandungan air di dalam butir beras.

Sedangkan untuk kategori beras medium I, memiliki derajat sosoh minimum 95 persen, medium II 90 persen, dan medium III 80 persen dengan batas maksimum kadar air 14 hingga 15 persen.

Kemudian, untuk beras medium, memiliki butir patah atau beras pecah (broken) maksimal 20 persen untuk medium I.

Baca Juga: Bansos Beras Mulai Disalurkan Sebelum Ramadan, Satu Keluarga Penerima Manfaat Terima 10 Kilogram

Sedangkan untuk medium II maksimal 25 persen, dan medium III maksimal 35 persen.

Beberapa kategori tersebut harus diukur menggunakan alat-alat khusus untuk membedakan beras medium dan premium.

Dijelaskan pula, ada cara yang lebih mudah untuk membedakan Beras Premium dengan medium.