Pasca Ditetapkan Harga Eceran Tertinggi Pembelian Gabah, HPP di Sejumlah Daerah Belum Sesuai

- Jumat, 24 Maret 2023 | 17:36 WIB
Presiden Joko Widodo saat kunjungi para petani panen raya padi di areal persawahan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. (Fot: Setkab)
Presiden Joko Widodo saat kunjungi para petani panen raya padi di areal persawahan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. (Fot: Setkab)

Selingkarwilis.com - Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan harga Eceran Tertinggi (HET) Beras belum lama ini telah ditetapkan Pemerintah.

Namun ternyata penerapan harga pembelian gabah atau  HPP yang tekah ditetapkan Pemerintah tersebut belum sepenuhnya merata di Indonesia.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, masih ada beberapa daerah yang harga pembelian gabahnya di bawah Rp5.000 per kilogram.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi Ronny P Samita Nilai Kebijakan Pemerintah Menetapkan HPP Gabah dan HET Beras Sudah Tepat

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Dirjed Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, dalam diskusinya bertajuk Peran Penggilingan Menghadapi Panen Raya di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

"Berikutnya adalah kebijakan Bapanas (Badan Pangan Nasional) tentang HPP gabah, sudah ditetapkan HPP gabahnya Rp5.000 per kilogram, "kata Suwandi.

Menurut Suwandi, harga gabah dibeberapa daerah seperti Jember, Banyuwangi, dan Bojonegoro, Jawa Timur masih belum sesusi.

Baca Juga: Profil 5 Desa Wisata di Jateng yang Masuk Finalis ADWI 2023

Selain itu juga harga gabah di tingkat petani di daerah Kebumen, Jawa Tengah, yang berkisar Rp4.200 sampai dengan Rp4.300 per kilogram.

Dengan demikian, kata dia, harga gabah yang terjadi di beberapa daerah tersebut masih belum sesuai dengan ketentuan HPP yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Suwandi pun menyebutkan, bahwa salah satu alasan anjloknya harga gabah di petani karena metode panen yang digunakan.

Baca Juga: Ini Alasan Dinaikkannya HET Beras dan HPP Gabah oleh Pemerintah

Dikatakannya, memanen dengan menggunakan mesin pemanen combine membuat harga gabah menjadi lebih tinggi sekitar Rp200 hingga Rp300.

Sebab kata dia, dengan menggunakan mesin maka akan mengurangi tenaga kerja, memperluas cakupan panen hingga mempercepat proses panen.

"Ada juga beda petani menjual gabah dari manual panennnya, kemudian dengan combine. Kalau dengan combine harganya rata-rata lebih bagus, lebih tinggi dibanding panen manual, "katanya.

Halaman:

Editor: Toto Jr

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X