Bapanas Tetapkan HPP Gabah Rp 5.000 per Kilogram, Serikat Petani Tetap Keberatan

- Jumat, 17 Maret 2023 | 09:57 WIB
Petani mengangkut hasil panen di areal persawahan Kabupaten Aceh Besar (instagram.com/aanpixx)
Petani mengangkut hasil panen di areal persawahan Kabupaten Aceh Besar (instagram.com/aanpixx)

selingkarwilis.com - serikat petani indonesia (SPI) bereaksi dengan telah ditetapkannya harga pembelian pemerintah (HPP) oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu (15/3/2023).

Meski HPP untuk gabah kering panen (GKP) dinaikkan dari Rp 4.200 per kilogram menjadi Rp 5.000 per kilogram, namun SPI menyatakan keberatan.

Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan bahwa sebenarnya pihaknya mengusulkan HPP untuk GKP Rp 5.600 per kilogram.

Adapun alasannya harga produksi yang dibutuhkan sebanyak Rp 5.050 per kilogram. "Ini artinya dengan HPP Rp5.000, masih di bawah biaya produksi. Petani masih merugi,” ujar Henry seperti dilansir dari laman resmi serikat petani indonesia, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: Harga Gabah dan Beras Sering Naik-Turun, Pemerintah Segera Terbitkan Regulasi Tentang HPP

Selain itu, SPI juga mengoreksi penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras yang selisihnya terlalu banyak dibandingkan dengan HPP.

Henry mencontohkan, HET di zona I Rp 13.900 untuk beras premium, Rp 10.900 untuk beras medium dan Rp 9.950 untuk Perum Bulog.

"Selisih antara HPP GKP di petani dengan harga beras di Bulog, apalagi dengan HET medium dan premium, sangat besar," ujar dia.

Menurut dia, selisih itu terlalu banyak karena produksi gabah oleh petani telah menggunakan mesin combine, mesin panen. 

Jumlah gabah yang akan diolah menjadi beras sudah pada tingkat 60 persen. "Kalau dengan mesin perontok yang cuma 55 persen yang semakin jarang dipakai petani. Mayoritas petani sekarang sudah pake mesin combine,” paparnya.

Baca Juga: Pemerintah Masih Susun HPP GKP, Perum Bulog Beli Gabah Petani dengan Skema Komersial pada Panen Pertama 2023

Oleh karena itu, Henry menyatakan bahwa seharusnya pemerintah juga keluarkan HPP yang multi lokasi, bukan HPP tunggal.

“Tentunya kalau mau HET ada premium dan medium, gabah yang dibeli di petani juga harus ada grade harga," 

"HET dengan grade medium dan premium ini menjadi kesempatan bagi perusahaan besar untuk membeli gabah dengan harga murah dan mengolahnya lalu menjualnya dengan harga yang mahal,"

"Kalau kebijakan HPP ini jadi ditetapkan maka kerugian masih menimpa petani, dan korporasi besar penggilingan beras akan sangat diuntungkan, sisi lain konsumen mendapatkan harga beras yang tinggi dan mahal,” jelas Henry.(*/red)

Halaman:

Editor: Nofika D. Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kapolri Mutasi 7 Kapolda Baru, Berikut Daftarnya

Rabu, 29 Maret 2023 | 16:25 WIB

Sah! Pemerintah Tambah Masa Libur Lebaran 2023

Rabu, 29 Maret 2023 | 16:06 WIB

Terbaru Tarif Tol Surabaya-Malang Lebaran 2023

Selasa, 28 Maret 2023 | 21:46 WIB

Terbaru Tarif Tol Solo-Madiun Mudik Lebaran 2023

Selasa, 28 Maret 2023 | 18:32 WIB

Besaran THR 2023 yang Diterima Pekerja

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:25 WIB

Terbaru Tarif Tol Mudik Lebaran 2023 Pulau Jawa

Selasa, 28 Maret 2023 | 14:53 WIB
X