selingkarwilis.com - serikat petani indonesia (SPI) bereaksi dengan telah ditetapkannya harga pembelian pemerintah (HPP) oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu (15/3/2023).
Meski HPP untuk gabah kering panen (GKP) dinaikkan dari Rp 4.200 per kilogram menjadi Rp 5.000 per kilogram, namun SPI menyatakan keberatan.
Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan bahwa sebenarnya pihaknya mengusulkan HPP untuk GKP Rp 5.600 per kilogram.
Adapun alasannya harga produksi yang dibutuhkan sebanyak Rp 5.050 per kilogram. "Ini artinya dengan HPP Rp5.000, masih di bawah biaya produksi. Petani masih merugi,” ujar Henry seperti dilansir dari laman resmi serikat petani indonesia, Jumat (17/3/2023).
Baca Juga: Harga Gabah dan Beras Sering Naik-Turun, Pemerintah Segera Terbitkan Regulasi Tentang HPP
Selain itu, SPI juga mengoreksi penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras yang selisihnya terlalu banyak dibandingkan dengan HPP.
Henry mencontohkan, HET di zona I Rp 13.900 untuk beras premium, Rp 10.900 untuk beras medium dan Rp 9.950 untuk Perum Bulog.
"Selisih antara HPP GKP di petani dengan harga beras di Bulog, apalagi dengan HET medium dan premium, sangat besar," ujar dia.
Menurut dia, selisih itu terlalu banyak karena produksi gabah oleh petani telah menggunakan mesin combine, mesin panen.
Jumlah gabah yang akan diolah menjadi beras sudah pada tingkat 60 persen. "Kalau dengan mesin perontok yang cuma 55 persen yang semakin jarang dipakai petani. Mayoritas petani sekarang sudah pake mesin combine,” paparnya.
Oleh karena itu, Henry menyatakan bahwa seharusnya pemerintah juga keluarkan HPP yang multi lokasi, bukan HPP tunggal.
“Tentunya kalau mau HET ada premium dan medium, gabah yang dibeli di petani juga harus ada grade harga,"
"HET dengan grade medium dan premium ini menjadi kesempatan bagi perusahaan besar untuk membeli gabah dengan harga murah dan mengolahnya lalu menjualnya dengan harga yang mahal,"
"Kalau kebijakan HPP ini jadi ditetapkan maka kerugian masih menimpa petani, dan korporasi besar penggilingan beras akan sangat diuntungkan, sisi lain konsumen mendapatkan harga beras yang tinggi dan mahal,” jelas Henry.(*/red)
Artikel Terkait
Panen Raya di Ngawi, Jokowi Minta Harga Gabah Segera Ditentukan
Harga Gabah dan Beras Sering Naik-Turun, Pemerintah Segera Terbitkan Regulasi Tentang HPP
Digitalisasi Mulai Merambah pada Pengelolaan Lumbung Pangan, Stok Beras Terpantau Secara Real Time
Harga Eceran Tertinggi dan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah dan Beras Resmi Ditetapkan