Kapolri Ajak Masyarakat Borneo Siapkan SDM Sambut Pemindahan Ibu Kota Nusantara

Selingkarwilis.com - Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berupaya memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Ibu Kota Nusantara (IKN)

Menurut Kapolri, pemindahan Ibu Kota tersebut merupakan upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dari Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris.

Sehingga nantinya dampak pembangunan Indonesia Sentris tersebut dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, khususnya Dayak.

Baca Juga: Tutup Rakernis SSDM Polri, Ini Arahan Penting Kapolri

Mantan Kapolda Banten itu mengapresiasi, seluruh masyarakat Dayak yang selama ini terus mengawal kebijakan pemerintah tersebut.

Apalagi menurutnya pemindahan Ibu Kota menyangkut kemajuan bangsa Indonesia dan kesejahteraan masyarakat di seluruh tanah Boreno.

Hal itu disampaikan oleh Kapolri Listyo Sigit saat menghadiri Hari Lahir Keramat Patih Patinggi 2023 di Kalimantan Barat, Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga: Viral! Panglima Jilah Suku Dayak Diundang Jokowi di Pernikahan Kaesang Erina, Ini Sosoknya

"Saya minta keluarga besar saya, untuk mempersiapkan diri, jangan sampai kita menjadi penonton di negeri sendiri. Bagaimana caranya supaya kita menjadi tuan di negeri sendiri, di IKN, "kata Kapolri.

"Mau tak mau kita semua harus mempersiapkan diri meningkatkan kualitas SDM agar menjadi SDM yang unggul, "sambungnya.

Kapolri Listyo Sigit pun mengajak masyarakat di tanah Kalimantan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan agar nantinya bisa mengisi kebutuhan di IKN apakah menjadi birokrat, ASN, personel Polri maupun TNI.

Baca Juga: Bermalam di IKN, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Makan Mi Godog

"Saya akan terus mendorong agar rekan-rekan semua mempersiapkan diri agar generasi kita saat ini dan yang akan datang bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri, "tutupnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga dianugerahi gelar Patih Bakula oleh Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR).

Gelar yang disematkan kepada Kapolri adalah Patih Bakula yang diartikan seorang pemimpin dari luar suku Dayak.