selingkarwilis.com - Rencana pemerintah melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton pada tahun ini menuai kritik dari Slamet, anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS).
Menurut dia, rencana impor beras itu dapat memunculkan gejolak lantaran saat ini masa panen padi tengah berlangsung.
Rencana impor beras juga dinilai memancing spekulan untuk membeli gabah petani dengan harga murah.
Slamet khawatir jika rencana itu benar - benar direalisasikan akan berdampak pada penurunan harga gabah petani secara drastis.
Baca Juga: Harga Gabah Petani Baru Saja Ditetapkan Naik, Pemerintah Sudah Wacanakan Impor Beras
Adapun rencana impor beras, salah satunya disampaikan oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan.
Aasan impor itu untuk mengantisipasi lonjakan harga beras dan menjaga stok cadangan beras Bulog.
“Saya terus terang tidak habis pikir apa yang disampikan oleh Kemendag tersebut,"
"Saat ini petani kita sedang panen raya dan dengan adanya isu impor tersebut dikhawatirkan akan menekan harga gabah hingga titik terendah,” ujar Slamet dikutip dari laman resmi DPP PKS, Minggu (19/3/2023).
Baca Juga: Pasokan Empat Komoditas Pangan di Indonesia Masih Tergantung dari Impor, Apa Saja ?
Sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa opsi muncul karena jumlah pasokan beras mimim.
Beras yang tersedia di Bulog hanya sekitar 300 ribu ton. Jumlah itu kurang sekitar 900 ribu ton dari total ideal 1,2 juta ton beras.
Opsi impor beras dalam beberapa waktu mendatang, Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan menyatakan telah dirumuskan oleh lintas Kementerian/Lembaga.
Ini seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, dan Perum Bulog. Presiden Joko Widodo dinyakan juga hadir dalam pertemuan tersebut. (*/red)
Artikel Terkait
Polemik Rencana Impor Kereta Bekas dari Jepang, Begini Tanggapan Politisi Senayan
Jokowi Minta Polri Usut Barang Impor Kemasan Lokal dan Stop Pakaian Bekas dari Luar Negeri
Harga Gabah Petani Baru Saja Ditetapkan Naik, Pemerintah Sudah Wacanakan Impor Beras
Pasokan Empat Komoditas Pangan di Indonesia Masih Tergantung dari Impor, Apa Saja ?