El Nino datang Juni 2023, Dampaknya Disebut Bisa Picu Krisis Pangan di Indonesia

SelingkarWilis - Menghadapi fenomena El Nino, Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta kepala daerah ikut menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

"Kami mengharapkan dukungan dari para kepala daerah untuk dapat menyiapkan langkah-langkah strategi, "kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, Selasa (23/5/2023).

Hal itu karena El Nino yang diprediksi akan terjadi mulai bulan Juni 2023 dapat berpotensi menekan produksi pangan atau krisis pangan.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Buka Peluang Akan Impor Beras

El Nino akan menimbulkan suhun panas, sehingga mengakibatkan kekeringan dan berkurangnya sumber air yang berdampak turunnya hasil pertanian.

Menurut Nyoto, kesiapsiagaan penanggulangan situasi krisis pangan perlu diperkuat disemua daerah.

"Aksi kesiapsiagaan penanggulangan situasi krisis pangan yang kemungkinan terjadi, "tambahnya.

Baca Juga: 21 Daerah di Jawa Timur Sudah Memasuki Musim Kemarau, 10 Lainnya Masih Hujan

Aksi kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan strategi langkah-langkah, seperti meningkatkan cadangan di daerah berbasis pangan lokal.

"Hingga kini, belum semua daerah menyelesaikan, bahkan menyiapkan cadangan pangan, "jelasnya.

Ia juga meminta daerah melakukan peningkatan produktivitas kinerja sistem pangan, menjamin pasokan hingga penguatan penganekaragaman pangan.

Baca Juga: Tahun Ini Kekeringan Panjang Jadi Ancaman Serius, Mendagri Himbau Pemda Lakukan Hal Ini

Selain itu juga menjamin kelancaran perdagangan, meningkatkan konektivitas antarpasar, jaringan distribusi, dan memperkuat mekanisme tanggap gangguan pasokan pangan.

"Derah harus memperkuat perlindungan dan jaring pengaman, bantuan pangan, program pemberian makan balita, serta siswa dan intervensi lainnya, "ujarnya.

Menurut Nyoto, langkah strategis lainnya yang bisa dilakukan daerah adalah mengintensifkan dan aktif menyuarakan gerakan selamatkan pangan. (*/red)