Usai Bikin Geger Kota Yogyakarta, PSHT dan Brajamusti Kembali Akur Berdamai

SelingkarWilis - Usai terlibat ketegangan hingga berujung benterokan di Jalan Tamansiswa Kota Yogyakarta, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Brajamusti sepakat untuk berdamai.

Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda DIY, Senin (5/6/2023), Ketua Cabang PSHT Bantul, Tri Joko Santoso, menyampaikan permintaan maaf.

"Atas kejadian itu saya pertama, minta maaf kepada Bapak Gubernur, Sri Sultan Hamengkubowo, yang kedua kepada masyarakat Yogyakarta, "kata Tri Joko, Senin (5/6/2023).

Baca Juga: Bentrokan Yogyakarta Dipicu Kericuhan Sebelumnya, Tengah Malam Beberapa Orang Diangkut Truk

Santosa meminta maaf karena selaku Ketua Cabang tidak bisa menasehati atau mencegah kelompoknya hingga peristiwa tersebut pecah.

"Saya dengan pihak Brajamusti sudah sepakat tidak ada masalah dan baik PSHT maupun Brajamusti adalah sama-sama saudara, "ujarnya.

"Karena mereka semua bernaung di PSHT dan bernaung di Brajamusti, karena saudara-saudaraku pengurus Brajamusti dan semua warga Brajamusti saya minta maaf yang sebesar-besarnya, "lanjut Tri Joko.

Baca Juga: Barang Bersejarah Peninggalan Ki Hadjar Dewantara Rusak Akibat Bentrokan di Kota Yogyakarta

Ia juga menghimbau agar anggota PSHT tidak kembali melakukan keributan dan yang dari luar daerah tidak masuk ke Yogyakarta.

"Jogja sudah kondusif saya mengimbau warga PSHT di manapun kalian berada tidak boleh masuk ke Jogja, jangan kotori Yogyakarta, "ungkapnya.

Sementara dari pihak Brajamusti diwakili Wahyu Baskoro mengatakan semua sudah berdamai dan sepakat mengakhiri permusuhan.

Baca Juga: Kronologi Rentetan Bentrok Massa di Yogyakarta, Anggota Perguruan Silat Diduga Hendak Balas Dendam

"Kami mau menyampaikan bahwa kita semua sudah berdamai kita semua sudah sepakat untuk seduluran selawase seperti yang disampaikan Bapak Tri Joko tadi, "kata Wahyu Baskoro bagian Hukum Brajamusti.

Wahyu Baskoro juga menghimbau kepada anggota Brajamusti untuk tidak terprovokasi, karena PSHT dan Brajamusti sejatinya satu.

"Kita semua seduluran, PSHT adalah Brajamusti, Brajamusti adalah PSHT, "tutupnya. (*/red)