Selingkarwilis.com - Sejarah mencatat peristiwa kelam pemberontakan Partai Komunis Indonesia (pki) di Madiun, Jawa Timur, yang dipimpin oleh seorang tokoh bernama Musso.
Musso merupakan seorang tokoh komunis Indonesia, pimpinan pki pada era 1920-an dan dilanjutkan pada pemberontakan 1948 pki di Madiun.
Musso atau Paul Mussotte bernama lengkap Muso Manowar atau Munawar Muso lahir pada 12 Agustus 1897 dan tewas pasa 31 Oktober 1948 di wilayah Ponorogo.
Baca Juga: Catat Sejarah Peradaban Indonesia di Jawa Timur, Kapusjarah Polri Pimpin Tim Penelitian di Ngawi
Sejarah resmi kemudian mencatat sebagai pemberontakan Madiun 1948 yang dilakukan oleh pki, walaupun narasi tersebut masih diwarnai perdebatan di kalangan sejarawan hingga kini.
Dilansir dari berbagai sumber, ada yang menyebut Musso merupakan anak dari seorang pegawai kantoran bernama Mas Martoredjo.
Namun fakta lain terungkap ada yang menyebut bahwa Musso adalah anak dari seorang kiai besar di Kecamatan Pagu, Kediri, Jawa Timur yakni KH Hasan Muhyi alias Rono Wijoyo.
Baca Juga: Pecah Sejarah 3 Kali Berkuasa, Pernah Bersumpah Bangkitan Bangsa China, Siapa Xi Jinping
Sebelumnya melakukan aksinya, pada tahun 1926 Musso pernah mempelajari komunisme ke Uni Soviet. Kemudian Ia pulang kembali ke Indonesia pada 3 Agustus 1948.
Kedatangan Musso ke Indonesia membawa perubahan bagi gerakan komunis di Tanah Air. Setibanya di Indonesia, Musso menjalankan amanat Moskow.
Amanat Moskow yang dibawa Musso adalah untuk mendirikan pki Muda di Indonesia. Kemudian sejak itulah, September 1948, Musso mulai berkeliling ke daerah di Jawa bersama pimpinan pki untuk menyusun kekuatan.
Baca Juga: Kisah Iwan Muluk, Sang Penemu Ikan Mujair yang Berjalan 35 Kilometer Lintasi Hutan
Detik-detik Tewasnya Musso di Ponorogo
Gagal melakukan pemberontakan di Madiun pada 1948, Musso bersama Amir Sjarifuddin dan pentolan pki lainnya melarikan diri ke arah Ponorogo.
Namun, dalam masa genting pelariannya itu Musso berselisih dengan Amir Sjarifuddin dan memisahkan diri ke arah selatan dengan hanya dikawal beberapa orang saja. Sementara Amir melanjutkan pelariannya ke daerah Pacitan.
Artikel Terkait
Legenda Gunung Kelud, Penolakan Cinta Lembu Suro oleh Dewi Kilisuci
Menguak Cerita Jalan Misteri di Kawasan Gunung Kelud Jawa Timur
Legenda Gunung Kelud, dari Wage Kramat hingga Bidadari Bercinta Sesama Jenis
Kerajaan Setan di Gunung Kelud, Jembatan hingga Tiang Lampu Terbuat dari Roh Manusia